Info dan Tips Kesehatan Keluarga

Wortel, Bantu Turunkan Kolesterol dan Risiko Stroke

Wortel sudah lama dianggap berkhasiat untuk kesehatan, terutama untuk mata. Wortel kaya betakaroten yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A, zat gizi yang sangat penting untuk fungsi retina. Namun selain itu tenyata beta karoten dalam wortel juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kanker karena ia merupakan antioksidan, senyawa  yang dapat menetralisir radikal bebas penyebab kanker.

Radikal bebas sendiri adalah senyawa tidak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia dalaml tubuh, atau oleh radiasi matahari, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tak lengkap itu dapat mencuri partikel dari molekul-molekul yang lain. Ia kemudin memproduksi senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak serta merubah materi genetis dasar sel dan bagian-bagian penting sel lainya.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan secara luas diberbagai negara menunjukkan bahwa pola makan yang menyertakan wortel, walaupun hanya dalam jumlah relatif kecil perhari dapat mengurangi kejadian kanker paru-paru sekitar 50 %.

Turunkan kolesterol


Selain dua hal diatas wortel ternyata bermanfaat pula untuk membantu menurunkan kolesterol darah. Riset Robertson dkk (peneliti Universitas Florida, Amerika Serikat), menemukan bahwa konsumsi wortel sehari selama tiga minggu dapat mengurangi kadar kolesterol darah sebesar 11% .

Menurut Robertson penurunan kolesterol yang ditujukan tersebut akan sangat berarti karena penurunanan 1 % persen kolesterol sama artinya dengan menurunkan risiko menderita penyakit jantung kira-kira 2 %. Jadi dengan mengkonsumsi wortel selama tiga minggu, risiko mendapat penyakit jantung diperkirakan dapat berkurang sebesar 22 %.

Turunkan risiko stroke

Wortel juga dapat menurunkan risiko menderita stroke. Makan wortel paling sedikit lima kali setiap minggu dapat menurunkan risiko terkena stroke sebesar 68 % daripada makan wortel kurang dari jumlah itu dalam sebulan. Fakta ini merupakan temuan penelitian skala besar Universitas Harvard, Amerika Serikat, yang dilakukan pada hampir 90.000 perawat perempuan selama delapan tahun.

Penelitian Harvard sebelumnya menemukan bahwa mengonsumsi ekstra beta karoten yang terkandung dalam wortel sekitar setengah batang tiap hari dapat mengurangi kemungkinan stroke sebesar 40 %. Penurunan tersebut jelas sekali pada orang-orang yang mengonsumsi betakaroten 15-20 mg per hari versus orang-orang yang mengonsumsi beta karoten hanya 6 mg.

Yang membuat wortel mempunyai fungsi sebagai antistroke diduga karena aktivitas antioksidannya. Beta karoten menghambat kolesterol agar tidak bersifat racun dan tak mampu  membentuk plak dan menggumpal dalam pembuluh darah.

Riset lain yang dilakukan oleh peneliti-peneliti Universitas Brusel, Belgia, menunjukkan bahwa bagi yang sudah terserang stroke, vitamin A dapat mencegah kematian atau cacat pascastroke. Mereka menemukan, pasien stroke dengan jumlah vitamin A - termasuk beta-karoten - di atas rata-rata  ternyata lebih memiliki peluang bertahan (survive), mempunyai lebih sedikit kerusakan neurologis bahkan ada yang sembuh sama sekali.

Mengapa? Waktu otak tidak memperoleh oksigen sekian lama - seperti pada kondisi stroke - sel mulai mengalami malfungsi ketika pada sel-sel saraf terjadi kerusakan oksidatif. Namun, kondisi tersebut dapat diredam jika dalam darah terdapat banyak vitamin A sehingga dapat memperkecil kerusakan otak dan kemungkinan dari kematian.

Dimasak lebih diserap

Kadar betakaroten yang terkandung dalam wortel (754 ug) hampir dua kali lebih banyak dari kandungan betakaroten kangkung (380 ug) dan tiga kali lebih banyak dari kandungan betakaroten dalam caisin (286 ug). Beta karoten yang terdapat pada wortel juga masih lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditemukan pada bayam (409 ug). Makin jingga warna wortel, makin tinggi kadar betakarotennya.

Agar dapat memperoleh manfaat karoten dalam wortel secara maksimal, cara ia disajikan perlu pula diperhatikan. Proses perebusan menurukan kadar karoten wortel cukup besar daripada pengukusan.

The Journal of Agricutural and Food Chemistri (Agustus 2000) melaporkan, bahwa kadar antioksidan pada wortel yang dimasak, terutama bersama sejumlah kecil lemak/minyak, lebih mudah diserap tubuh. Proses pemanasan ternyata meningkatkan kadar antioksidan wortel kira-kira sepertiga. Kadar antikosidan wortel juga mengakami peningkatan selama penyimpanan pada temperatur tinggi selama sampai seminggu, sesudah itu kadarnya berkurang.

Pemasakan mungkin membuka sel-sel tanaman sehingga antikosidan dan bahan-bahan kimia tanaman yang lainnya dapat diserap lebih baik. Penambahan lemak membuat karotenoid dapat diserap jauh lebih baik.

Sementara untuk mempertahakan zat-zat gizinya secara maksimum wortel lebih baik di gosok atau disikat, jangan dikupas, kecuali kalau kulitnya sangat keras atau telah rusak atau cacat. (na/kpm)



Next Older Post
Wortel, Bantu Turunkan Kolesterol dan Risiko Stroke