Info dan Tips Kesehatan Keluarga

Anggur Merah Baik Untuk Kesehatan Jantung?

Penyakit jantung sampai saat ini masih merupakan penyakit penyebab kematian yang utama di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan Survei Depkes RI pada tahun 2001, penyakit sirkulasi (jantung dan pembuluh darah) menempati urutan tertinggi sebagai penyakit penyebab kematian di Indonesia (26,3 %). Persentase ini meningkat dibandingkan survei sebelumnya di tahun 1995 (19 %) dan 1992 (9,9 %). Di Amerika Serikat saat ini 25 % dari seluruhnya rakyatnya memiliki minimal satu faktor risiko penyakit jantung.

Salah satu gangguan sirkulasi yang banyak terjadi adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner biasanya disebabkan oleh aterosklerosis pada pembuluh darah jantung. Hal yang berperan pada aterosklerosis ini adalah kerusakan endotel (sel pelapis sisi dalam pembuluh darah jantung) dan tingginya kadar lemak “jahat” Low Density Lipoprotein (LDL). Kerusakan endotel dan tingginya LDL ini mengakibatkan penyempitan pembuluh darah jantung.

Penyempitan pembuluh darah ini  akan mengakibatkan aliran darah ke jantung terganggu, otot jantung akan kekurangan oksigen dan terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan oksigen dan suplai oksigen ke jantung. Pada sumbatan yang total menimbulkan rasa nyeri (angina pektoris) seperti rasa tidak enak di dada tengah/kiri, seperti tertekan, diperas, panas atau baal. Namun jika terjadi sumbatan total, sel otot jantung bisa mati, rasa nyeri yang amat sangat dan mengakibatkan kematian.

Faktor risiko dan pencegahan


Terdapat dua jenis risiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis, yaitu yang dapat diubah (modifiable) dan tak dapat dibuah (nonmodifiabel). Faktor yang dapat diubah adalah kadar kolesterol total, LDL, HDL, tekanan darah tinggi, obesitas/kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, diabetes mellitus, dan merokok. Sedangkah faktor nonmodifiabel yaitu usia, gender, etnis, dan genetik

Melihat faktor risiko modifiable dan proses yang mengakibatkan penyakit jantung koroner, pada tahun maka pada tahun 2002, American Heart Association (AHA) menetapkan berbagai cara pencegahan tersebut, yaitu :
1. Mengotrol kadar kolesterol.
2. Mengontrol tekanan darah.
3. Olahraga minimal 30 menit, minimal tiga hari seminggu.
4. Makanan sehat dan rendah lemak
5. Stop merokok.
6. Menjaga berat badan normal.
7. Mengontrol kadar gula darah.

Khasiat anggur merah


Upaya pencegahan penyakit jantung melalui makanan adalah fenomena yang masih terus diteliti dan menjadi perhatian. Terdapat perkiraan bahwa mengkonsumsi anggur merah (red wine) dapat mencegah penyakit jantung koroner. Hipotesis ini bermula dari fakta bahwa angka kematian akibat jantung di Perancis lebih rendah daripada Amerika, padahal masyarakat Perancis mengkonsumsi makanan berlemak lebih banyak dan memiliki kadar kolesterol lebih tinggi daripada masyarakat Amerika. Hal ini sepertinya berhubungan dengan kebiasaan masyarakat Perancis yang mengkonsumsi anggur merah setiap hari.

Berbagai penelitian kemudian dilakukan untuk mengetahui zat-zat dan kandungan apakah yang bermanfaat pada minuman anggur, berapa besar dosis yang diperlukan sehingga bermanfaat bagi jantung dan bagaimana mekanismenya.

Selanjutnya dari beberapa uji coba diperkirakan zat yang bermanfaat pada anggur merah tersebut adalah flavanoid. Flavanoid merupakan zat seperti vitamin yang terdapat alamiah pada tanaman, termasuk teh, buah dan sayur. Pada anggur, flavanoid terutama pada kulitnya. Banyak peneliti mengungkapkan bahwa flavanoid bersifat antiokisdan sehingga dapat menghambat oksidasi LDL pada dinding pembuluh koroner.

Menurut Folt dari Universitas Wisconsin, manfaat lain flavanoid adalah menghambat pletelet yang berperan pada ateroklerosis. Tampaknya jenis flavanoid tertentu yang hanya terdapat pada anggur merah seperti quertcetin, rutin, kempferol, apigenin, dan amentoflavonlah yang dapat menghambat aktivitas pletelet. Diketahui buah lain, seperti jeruk yang juga mengandung flavanoid tidak dapat menghambat agresi pletetet.

Flavanoid pada anggur merah juga diketahui berpengaruh pada faktor-faktor lain yang berperan pada aterosklerosis, seperti menghambat pembelahan sel otot polos pembuluh darah, memperbaiki fungsi endotel dan menghambat ekpresi Monocyte Chemotactic Protein-1 (MCP-1). Dengan demikian, flavanoid pada anggur merah tampaknya memberi efek negatif pada aterosklerosis melalui berbagai mekanisme.

Kandungan flavanoid juga ditemukan pada buah anggur ungu sehingga mengkonsumsi jus/sari anggur ungu juga dapat memberi efek perlindungan bagi jantung. Biji anggur sebaiknya diikut sertakan dalam membuat jus, mengingat sepertiga kandungan flavanoid terdapat pada biji. Meskipun demikian, pasien diabetes berhati-hati terhadap kandungan gula dari jus tersebut.

Khusus untuk anggur merah, orang yang belum biasa mengkonsumsi wine tidak direkomendasikan meminumnya untuk tujuan pencegahan penyakit jantung koroner mengingat efek samping dari alkohol yang berbahaya dan dapat berdampak adiktif. Semantara bagi yang telah biasa minum, tidak boleh melebihi 60 ml/hari. (ap/kmp) 



Anggur Merah Baik Untuk Kesehatan Jantung?